Para player game asal
Jepang kebanyakan diketahui sangat loyal mengeluarkan uang untuk game
kesukaannya dibandingkan dengan gamer asal Amerika Utara atau Tiongkok. Tidak
mengejutkan memang, apabila kebanyakan game asal Jepang selalu menerapkan
sistem "Gacha", dimana sistem ini sebenarnya sangat unik karena gamer berkesempatan mendapatkan item in-game yang langka bila
beruntung.
Dilansir dari situs
rocketnews24.com, baru-baru ini salah seorang wanita asal Jepang telah menuntut
cerai suaminya akibat ketahuan menghabiskan harta warisan Ibunya untuk game
mobile. Ibunya telah meninggal tiga tahun lalu, dan mendapatkan uang
jaminan asuransi sebesar JPY 8 juta atau sekitar USD 71.900. Pada awalnya wanita
ini berharap uang tersebut dapat digunakan untuk anaknya, sehingga uang
tersebut didepositkan di bank.
Keduanya sebelumnya telah menyimpan uang sebesar JPY 4 juta sehingga bila
digabungkan telah terkumpul sebanyak JPY 12 juta atau setara dengan 1,4 Miliar Rupiah.
si wanita mengecek deposit yang telah ia simpan selama dua tahun setengah itu. hasilnya mengejutkan karena ternyata uang yang disimpan tersebut hilang.
Setelah melakukan
investigasi, diketahui bahwa uang tersebut ternyata digunakan oleh suaminya. Sang suami menghabiskan JPY 400 tau setar 46,8 juta Rupiah perbulanya untuk game mobile.
Dengan kejadian tersebut, banyak warganet beropini. kebanyakan opini tersebut
mengacu untuk menceraikan sang suami, bahkan setelah cerai untuk dilaporkan
kepada pihak berwajib agar dipenjara karena telah melakukan pencurian.