Robot, mobil otonomos, hingga asisten virtual rasanya
sudah tak asing lagi di telinga kita. Ketiganya adalah beberapa contoh nyata
dari pemanfaatan teknologi artificial intelligence (AI) atau lebih dikenal
dengan kecerdasan buatan.
Tak sedikit yang khawatir bahwa robot akan jadi primadona
dan menggantikan pekerjaan manusia. Apakah teknologi kecerdasan buatan akan
mengambil alih dunia?
Menurut survei yang dilakukan University of Oxford and
Yale, mesin atau robot berpeluang besar 50 persen untuk dapat melakukan
pekerjaan lebih baik daripada manusia pada 2062.
Prediksi periset, pekerjaan manusia akan tergantikan oleh
robot 120 tahun dari sekarang. Prediksi periset di Asia justru lebih cepat
ketimbang di Amerika Utara.
"Kita penasaran seperti apa produk kecerdasan buatan
dengan teknologi lebih canggih dikembangkan. Kita ingin tahu bagaimana hasilnya
ke depan," ujar Katja Grace, Machine Intelligence Research Institute di
Berkeley, California, AS, seperti dikutip Digital Trends.
Grace pun mempertanyakan apakah mungkin kecerdasan buatan
setara dengan kemampuan manusia, mungkin dikembangkan dan seperti apa
akselerasinya.
"Kami juga menanyakan kepada korespenden kami
mengenai keuntungan dan dampak buruk terhadap kecerdasan buatan. Kami menemukan
banyak perbedaan pandangan, tetapi jika melihat risikonya, prediksi ini harus
menjadi perhatian," jelas Grace.